Wednesday, June 13, 2007

Sejarah Partai Persatuan Pembangunan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai yang dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973 dan diketuai oleh ketua sementara saat itu H.M.S Mintaredja SH adalah fusi (penggabungan) dari empat partai keagamaan yaitu Partai Nadhatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Perti dan Parmusi.
Penggabungan keempat partai keagamaan tersebut dalam rangka penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi Pemilihan Umum pertama pada masa Orde-Baru tahun 1973.
Mnurut anggaran dasarnya
Tujuan Partai Persatuan Pembangunan adalah
Menegakkan dan membangun Negara Republik Indonesia atas landasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Usaha ataupun program Partai
Terlaksananya ajaran-ajaran Islam dalam hidup perorangan dan hidup bermasyarakat sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945.
Memperdalam dan memperluas pengetahuan rakyat supaya lebih sadar akan hak dan kewajiban mereka selaku warga yang baik dari suatu Negara Hukum yang demokratis, merdeka dan berdaulat.
Memupuk ukhuwah Islamiyah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam segala kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan.
Menggairahkan partisipasi seluruh rakyat dalam pembangunan negara dan mengusahakan adanya keseimbangan pembangunan mental spirituil dan fisik materiil.
Mengadakan kerjasama dengan golongan-golongan sosial politik dan semua golongan rakyat lainya untuk mencapai tujuan bersama atas harga-menghargai dan toleransi.
Mendorong terciptanya iklim yang sebaik-baiknya bagi terlaksananya kegiatan-kegiatan peribadatan menurut ajaran Ahlussunah Wal Jamaah.
Mengadakan usaha-usaha lainya yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan Partai.
Pada Pemilihan Umum 1999, PPP memperoleh 58 kursi Dewan Perwakilan Rakyat. Pada Pemilu Legislatif 2004, PPP kembali memperoleh 58 kursi.

[sunting] Ketua Umum
Jabatan ketua umum pada awalnya berbentuk presidium yang terdiri dari KH Idham Chalid sebagai Presiden Partai serta Mintaredja, Th M Gobel, Rusli Halil, dan Masykur sebagai wakil presiden partai.
M. Syafaat Mintaredja (5 Januari 1973-1978).
H. Djailani Naro (1978-1984 yang menggantikan Mintaredja) dan (1984-1989).
Ismail Hassan Metareum (1989-1994) dan (1994-1998).
Hamzah Haz (1998-2003) dan (2003-2007). Pada 2001, Hamzah terpilih sebagai wakil presiden lewat suara majelis di Sidang Istimewa MPR tahun 2001. Dalam Pemilihan Presiden 2004, PPP mencalonkan Hamzah Haz sebagai calon presiden, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden. Perolehan suara pasangan ini, sampai saat-saat terakhir penghitungan suara, hanya mencapai sekitar 3 persen.
Suryadharma Ali (2007-2012).

No comments: